Kapal mewah 95 Beberapa Pengalaman Lapangan rapi

Tentu saja saya penuhi sebab menyangkut ikatan moril.

Lokasi kantor Abadi lebih dekat.

Di pojok Jalan Kebon Sirih dan Medan Merdeka Timur.

Jika pergi ke kantor Keng Po halaman,satu di antaranya halaman untuk iklan.

WARTAWAN HARIAN "ABADI" (M Pemim anjuran tersebut 91 Beberapa Pengalaman Lapangan "Diding kan kini sudah jadi Gubernur Bank Indonesia, biar aku membiayainya,"jawab sang anak "Nggak, supaya afdal, biar dengan jerih payah emak sendiri," reaksi bundanya.

Itu pada suatu hari Minggu sore waktu kami akan kembali ke Jakarta.

Dialog tersebut dengan bahasa Sunda-Banten dan bisa saya pahami maksudnya, Saya juga pernah mendampingi beliau mengunjungi Karawang menghadiri rapat Partai Masyumi.

Itu pada suatu hari Minggu sore waktu kami akan kembali ke Jakarta.

Saya ditempatkan satu tempat tidur bersama Mang Diding enginap Di antara pemuka Masyumi Muslimat jadi tuan-rumah di sana adalah orang awak Rosnidar asal Payakumbuh.

Dia pemah mevakili Masyumi jadi anggota DPRD Jawa Barat hasil pemilu 1955.

Tidak hanya Pak Sjafruddin saja, beberapa tokoh partai lainnya juga meminta saya mengikuti kunjungan mereka ke daerah-daerah seperti Pak Kasman, Pak Prawoto, K.H.

Yunan Nasution, dan lain-lain.

BERCELANA PENDEK MENGANTAR TAMU PADA BUNG KARNO BAHKAN dengan memakai celana pendek, saya pernah di- suruh Pak Natsir menemani K.H.

Abdul Halim, Ketua Umum PUI Majalengka, untuk beraudiensi dengan Presiden Soekarno di Istana Merdeka.

Usia K.H.

Abdul Halim waktu itu sekitar 75 tahun.

Beliau menghadap Kepala Negara pakai sarung, sandal dan tongkat.

Saya tidak ikut masuk ke dalam kamar kerja Kepala Negara, tapi waktu melepas K.H.

Abdul Halim sampai tangga istana, saya sempat bersalaman.

sekoling Karmo memberi nasihat pendek.

"Rajin-rujin kamu sekolah" "Ya Pak," jawab saya pendek pula.

Mungkin karena saya memakai celana pendek, beliau anggap saya murid SMA.

 Kapal mewah 95 Beberapa Pengalaman Lapangan rapi

NAPAS SESAK, GAGAL KE NEGERI BELANDA WALAU baru saja jadi wartawan, saya sering dihubungi anak buah kapal (ABK) penumpang Willem Ruys.

Kapal mewah 95 Beberapa Pengalaman Lapangan rapi.

Tidak punya Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga.

Iuran anggota secara sukarela.

Untuk pergi ke Negeri Belanda, saya disuruh melamar jadi ABK Willem Ruys melalui testing kesehatan.

Bila lulus, maka setibanya di Rotterdam akan diatur, bahwa setelah turun ke darat saya tidak berlayar kembali ke Indonesia, tapi menetap di Den Haag Tanggal 17 Oktober 1952, saya dipanggil ke pelabuhan Priok untuk testing kesehatan pukul 10.00.

Pagi berangkat dari rumah.

Naik oplet dari Matraman sampai Gunung Sahari.

Dari sini menyambung dengan oplet lainnya ke Priok lewat Jalan Jos Soedarso.

Tapi kok jalan macet total? Kendaraan benar-benar tidak dapat bergerak.

Comments

Popular posts from this blog

Aqiqah Bandung Timur : MUFFIN ADALAH CARA KHUSUS UNTUK MENIKMATI BLUEBERRIES

1000 lebih daftar wisata di indonesia yang sering di kunjungi oleh turis

Harian lain yang saya kirimi surat tanpa tanda