Kamu kebanyakan nonton sinetron kali!" Terangnya diakhiri canda

Moethalib Moro, asal Matur Bukittinggi dan Kepala Reserse Sosro Danoekoesoemo asal Madura.

Dua orang ini sehari-hari lang- ganan wartawan.

ACHMAD Buchari, ipar Amir Thaib, SH mantan Sekwilda umatra Barat, saya kenal sebagai seorang pemuda Islam

Bilang cowok antiklah, ketinggalan jamanlah dan sebagainya Dikira, ledekan mereka sudah selesai.

Ehh, rupanya masih penasaran juga terutama si bigos Pita ini.

Pake basa-basi segala.

Sudah tahu, nanya! Ganteng sih pangeran lo itu Wi.

Tapi hemmmhh… penampilannya terlalu seder- hana buat lo.

Sikapnya juga kikuk banget Kayaknya, dia lebih dewasa dari lo.

Dapet darimana tu makhluk? "Bukan urusan lo!" Dengan muka sebal Dewi berjingkat menghindari si biang gosip itu.

Ehh tak tahu dirinya, Pita malah menguntit lang kahnya.

Lo tuh aneh.

Si Aga yang naks ngah mampus lo suekin.

Cowok yang kayak gitu lo demenin.

Kamu kebanyakan nonton sinetron kali!" Terangnya diakhiri canda

Udah kelilipan debu berapa ton mata lo tuh?" Pita makin sinis.

Setan selalu bersama kita.

Remember? Dewi tersipu.

Tapi secepat kilat bibirnya sudah menyambar leher Bagus dan menghisap kuat sesaat.

Bagus pura pura menggeliat namun tertawa renyah saat kecupan itu terlepas.

Ihh.

ganas!" Godanya seraya mengusap- ngusap bekas kecupan Dewi "Biarin!" Khan kamu yang ngajarin?" Mereka akhirnya melepas tawa.

Sekali lagi, cowok itu merangkul tubuh Dewi memberi kecup lembut untuk yang terakhir kali.

"Wi, aku punya cerita!" Bisik cowok itu ketika Dewi malah merangkul tubuhnya kuat, seperti enggan berpisah.

Apaan tuh?" Dengerin ya?" Seperti seorang ayah yang tengah memanja anaknya yang merajuk la mulai cerita sambil tetap memeluk dan membelai rambut hitam Dewi.

Ada tiga orang sakit jiwa yang sudah merasa sembuh dan minta pulang pada doktemya.

Menurut si dokter, untuk mem buktikan mereka benar-benar sembulh harus diadakan test dulu.

Caranya menyuruh menebak buah.

Kalau tebakannya berarti mereka sembuh da betul Dewi.

Yang merepotkan kalau sedang berada di tengah-tengah teman Dewi, Bagus merasa seperti makhluk bego yang hanya bisa terpaku dan melongo.

Aku pulang ya Wi!" Cowok itu terburu- buru pamit setelah mengantarkan Dewi sampai di pintu pagar Gus!" Tangan Dewi mencengkram bahu cowok itu menahan deru motor yang akan di stater Ada apalagi?" "Kamu nggak masuk dulu?" la mematikan suara mesin motornya sebelum menjawab.

"Sudah malam Wi.

Salam buat Mama dan Papa kamu dan juga Dewa ya?" "Hemmmmm!" Dewi masih tertegun di tempatnya.

Belum juga berbalik arah untuk melangkah masuk.

Sepertinya nggak ma bergeming dari tempatnya berdiri.

Membuat Bagus turun dari motornya, Dewi.

mendekati Ayolah, kamu masuk.

Kamu kebanyakan nonton sinetron kali!" Terangnya diakhiri canda

Aku tungguin ka- mu sampai masuk dari sini ya?" Bag setengah membujuk.

Dewi malah menatapnya lekat ke way bayangkan.

lagian… pestanya cuma kecil kok.

Nggak diselenggarakan di hotel berbintang kayak pestanya para artis itu.

Kamu kebanyakan nonton sinetron kali!" Terangnya diakhiri canda.

Bagus mendengus.

Tapi sesungging senyum samar terlukis di bibirnya.

Ia mem- balas genggaman tangan Dewi, membawa- nya ke dalam kecupnya.

Oke! Aku temani kamu nona kecilku." Ada kelegaan yang menyeruak dada Dewi.

la tersenyum lebar.

"Naa… gitu dong.

Itu baru CS Dewi." Mata elang cowok itu memandang heran dan penuh tanya.

menjadikan penasaran ka.

Menggoda "CS? Apaan tuh?" Rupanya itu yang Dewi tergelak.

Matanya mengerling jena- Calon suami!" Ah kamu!" Bagus melengus seraya ter tawa kecil.

Comments

Popular posts from this blog

Aqiqah Bandung Timur : MUFFIN ADALAH CARA KHUSUS UNTUK MENIKMATI BLUEBERRIES

1000 lebih daftar wisata di indonesia yang sering di kunjungi oleh turis

Harian lain yang saya kirimi surat tanpa tanda